Menu

Manajemen Pembelajaran Berbasis TIK



(Indahnya berbagi........#3)























Di coretan ketiga blog ini, Saya ingin berbagi ilmu tentang Learning Management System Moodle yang pernah saya dapatkan waktu Pelatihan Manajemen Pembelajaran Berbasis TIK [MPB TIK] di selenggarakan oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementarian Pendidikan Nasional pada tanggal 20 s/d 24 September 2010 di Bogor - Jawa Barat

Pembelajaran Dalam Kelas

Saat ini sebagian besar pembelajaran dilakukan dengan menulis, membaca, dan mendengarkan, dimana proses belajar mengajar terjadi komunikasi antara pengajar dan peserta ajar yang biasa dilakukan di dalam kelas.

Sumber pembelajaran yang disampaikan Pendidik kepada pengajar berasal dari buku yang berupa teks dan atau gambar yang disampaikan kepada Peserta Didik dengan narasi dari pengajar tentang teks atau gambar

Proses belajar dalam kelas sering kali mengalami gangguan yang disebabkan oleh faktor lingkungan, antara lain :
  1. Jumlah siswa yang terlalu banyak berakibat tidak terpantau seluruh siswa sehingga tidak konsentrasi
  2. Ruang yang berdekatan yang menimbulkan suara satu sama lain saling berbenturan
  3. Perangkat peraga lebih banyak menggunakan perangkat papan tulis yang memakan waktu lebih banyak ketika dilakukan setiap penulisan materi pembelajaran
  4. Buku sebagai sumber ajar bersifat statis dan mahal
  5. Kondisi ruang dan prasaranannya yang kebanyakan masih kurang memadai.
Peningkatan Pembelajaran Melalui Learning Managemen System (LMS)

Melalui E-learning disini menggunakan aplikasi Moodle yang merupakan salah satu dari LMS, beberapa gangguan yang terjadi dalam pembelajaran dalam kertas seperti di atas, diharapkan dapat di minimalisasi melalui beberapa hal sebagai berikut :
  • Meningkatkan efisiensi proses belajar mengajar, meningkatkan motivasi, memfasilitasi belajar aktif, memfasilitasi belajar eksperimental, konsisten dengan belajar berpusat pada siswa, memandu untuk belajar lebih baik, serta belajar dengan keinginan sendiri dan dengan kecepatan yang disesuaikan sendiri meningkatkan pemahaman akan isi.
  • Mempersingkat waktu untuk mencapai tujuan tertentu dalam belajar. E-learning mampu mempercepat pemahaman sehingga belajar menjadi lebih singkat seperti telah diungkapkan pada hasil penelitian pada fleksibilitas untuk belajar dari mana saja, kapan saja dan dengan kecepatannnya sendiri
  • Efisiensi biaya, E-learning dapat menghemat waktu, biaya transportasi hingga biaya pembelian buku dengan kecenderungan harga yang terus naik.
Proses komunikasi terjadi ketika pengajar akan meyampaikan materi kepada siswa melalui media penyampai yang dapat berupa tutorial interaktif, teleconfrence, chatting ataupun sound.

Model Pembelajaran E-learning
  • Model Tutorial

    Cara belajar mandiri, pada situasi latihan yang berorientasi pada siswa. Sebagai tutor pengganti, siswa dapat berinteraksi dengan komputer yang telah diprogramkan secara khusus (E-learning). Siswa berinteraksi langsung dengan komputer yang telah diprogram untuk dimengerti isi programnya dan komputer bereaksi terhadap respon yang dilakukan oleh siswa.
  • Model Simulasi

    Komputer lebih berperan sebagai sumber belajar dari alat intruksi yang langsung. Oleh sebab itu dapat menimbulkan berbagai perubahan pada berbagai variabel kunsi. Situasi praktek simulasi dapat berasal dari subjek yang beragam. Digunakan pada bidang pengobatan, teknik, geografi, matematika, ilmu fisika, bisnis, dll
Definisi Multimedia :

Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dan animasi dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.

Dalam Pelatihan MPB TIK telah di jelaskan bagaimana menggunakan beberapa jenis software sebagai alat bantu dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih effektif, diantarannya menggunakan Web Exe dan Moodle sebagai media pembelajaran.

Optimalisasi media pembelajaran E-learning Moodle melalui hal sebagai berikut :
  • Pengkayaan materi bahan ajar melalui Content Multimedia
  • Penambahan beberapa fasilitas dan fitur software E-learning melalui plugins
Pemanfaatan Content Multimedia dan juga software pelengkap (plugins) diharapkan akan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi bahan ajar dengan effektif dan effisien seperti isi beberapa referensi sebagai berikut :

Peter Sheal dalam bukunya yang berjudul How to Develop and Present Staff Training Course juga Edgar Dale dalam diagram The Cone of Learning menggambarkan bahwa pengalaman dan proses dalam belajar adalah bervariasi, Prosentasi tingkat pemahaman dari aktivitas belajar dapat dijelaskan sebagai berikut :
  • 10 % dari apa yang dibaca
  • 20 % dari apa yang didengar
  • 30 % dari apa yang dilihat
  • 50 % dari apa yang dilihat dan didengar
  • 70 % dari apa yang dikatakan
  • 90 % dari apa yang dikatakan dan dilakukan
Maka dapat disimpulkan bahwa 90 % penyerapan informasi atau transfer pengetahuan yaitu dengan dikatakan dan dilakukan atau divisualisasikan contoh nyatanya dapat dengan menggunakan media kegiatan pembelajaran dengan e-learning.