Menu

18 Pemeriksaan Mental

Yang dimaksud dengan 18 pemeriksaan mental adalah menyadari dan mengamati muncul dan lenyapnya 18 bentuk perasaan. Semua perasaan tersebut, muncul dari 6 indera. masing-masing indera dapat melahirkan 3 bentuk perasaan, yaitu perasaan senang, benci dan netral. sehingga jumlah perasaan yang dapat muncul dengan perbedaan sebab kemunculannya yang unik adalah 6 x 3 =18 bentuk. 

Untuk dapat melakukan 18 pemeriksaan mental dibutuhkan kesadaran yang tajam dan kuat. Pada umumnya orang dapat merasakan perasaan menyenangkan dan membencikan, juga mudah untuk menyadari adanya perasaan yang netral. Tetapi, mereka tidak cukup menyadari bagaimana proses perasaan-perasaan itu muncul dari dari Pintu Indera yang mana, ini karena lemahnya kesadaran. 

Menajamkan kesadaran dapat dimulai dengan latihan untuk mengamati perasaan-perasaan ketika munculnya. Misalnya, ketika anda merasa senang, maka periksalah... dari pintu indera mana perasaan menyenangkan itu muncul. Misalnya, karena melihat pemandangan yang indah, berarti rasa senang itu datang dari pintu indera penglihatan. Bila rasa menyenangkan itu muncul karena anda mendengarkan suara nyanyian yang merdu, maka sadarilah dengan sebenar-benarnya bahwa Anda sedang merasakn perasaan menyenangkan yang berasal dari pintu indera pendengaran. Begitulah seterusnya hingga tak ada semua proses kemunculan perasaan tadi benar-benar dapat teramati atau disadari. 

Efek dari kemampuan mengamati seluruh proses muncul dan lenyapnya perasaan tadi adalah kesadaran bahwa segala perasaan menyenangkan atau tak menyenangkan adalah ilusi yang diciptakan oleh pikiran sendiri.  Tanpa kita sadari, ketika kita melihat objek objek tertentu, maka kita melakukan suatu proses berpikir tertentu yang kemudian proses berpikir tersebut diidentifikasi sebagai "rasa menyenangkan". begitu pula sebaliknya, perasaan tak menyenangkan muncul dari proses berpikir tersebut. Tanpa adanya proses berpikir tersebut, maka tak ada perasaan menyenangkan maupun membencikan, semuanya netral. 

Rasa sakit tidak sama dengan rasa membencikan. kebanyakan orang mengidentifikasi rasa sakit sebagai hal membencikan. Padahal, orang bisa merasakan sakit tanpa merasa benci pada rasa sakit tersebut. Sedangkan rasa membencikan, akan selalu diientifikasi sebagai hal menyakitkan. jadi, setiap kebencian menimbulkan hal menyakitkan. tapi tidak setiap hal yang menyakitkan menimbulkan kebencian. 

Setelah dapat mengamati secara langsung, bagaimana perasaan suka dan benci merupakan ilusi, maka akhirnya dapat melihat jalan untuk menghentikan proses suka dan benci tersebut ketika diperlukan.  Perasaan-perasaan tersebut memanglah merupakan ilusi, namun hidup dalam ilusi tidak selalu berarti salah. Dalam filsafat yang ekstrem disebutkan bahwa segala sesuatu selain Tuhan adalah ilusi. Kita hidup dalam ilusi dan kita butuh dengan ilusi tersebut. Bila kita melepaskan segala ilusi, itu artinya kita mati. 

Madu itu nikmat rasanya. karena itu, orang yang suka madu ketika melihatnya saja sudah merasa suka, padahal kalau dipikir madu itu keluar dari perutnya lebah. Manusia merasa menjadi indah ketika memakai pakain dari kain sutera. padahal sutera itu terbuat dari ludahnya ulat. semua itu ilusi. Tapi dengan semua ilusi tersebut, manusia menjalani kehidupannya. Tanpa ilusi, tak ada lagi hal yang membuat seseorang merasa suka, benci, marah, tak ada yang menggiurkan, tak ada yang menarik, tak ada yang menyenangkan pun tak menyenangkan, tidak tertarik untuk melakukan kegiatan seksual, tanpa ketertarikan terhadap lawan jenis dan sebagainya. Sebenarnya ilusi adalah nikmat yang diberikan oleh Alloh SWT.

Bagaimana hidup di dalam ilusi dan bagaimana kondisi di luar ilusi, dapat dimengerti setelah kita melakukan 18 pemeriksaan mental secara mendalam. Ilusi bukan untuk dimusuhi, apalagi dibinasakan, tetapi untuk dimengerti, disyukuri dan dimanfaatkan. sama seperti halnya nafsu badani, itu adalah amanah dari Alloh yang harus kita pelihara, bukan untuk dibinasakan. karena membinasakan nafsu badani secara total, adalah membinasakan badan itu sendiri. Tapi jangan sampai kita dikendalikan oleh nafsu badani. demikian pula, kita tidak boleh dikendalikan ilusi, tapi ilusi dapat dipelihara dan diberdayagunakan.

No comments: