Menu

Hidup Sederhana Tanpa Logika

Dapatkah kita hidup sederhana tanpa logika ? Saya membayangkan satu keluarga di desa yang hidup sederhana dan bahagia, sementara mereka jauh dari persoalan - persoalan logika yang ruwet seperti yang kita pikirkan saat ini."

Yang lainnya ada yang berkata,"aku bahagia tanpa logika", "aku sukses tanpa logika," ada juga yang berkata,"Bill Gates bukan seorang ahli Logika, namun dia pengusaha produk teknology yang sukses", atau "Lihat gedung-gedung pencakar langit, jalan-jalan ibu kota yang dibangun dengan teknology canggih, mesin-mesin pabrik, teknology industri, komputer dsn robot, semua dapat dapat dibikin oleh manusia-manusia yang sama sekali tidak mengenal Logika."

Sungguh... Ucapan-ucapan demikian itu terlihat "lucu", agak sedikit aneh dan bodoh.

Pikiran harus kita gunakan untuk menyelesaikan masalah dalam hidup ini, bukan digunakan untuk membuat masalah baru. Kerumitan suatu bidang ilmu pengetahuan, bukanlah masalah baru yang ditambahkan ke dalam masalah hidup. Tetapi, kerumitan ilmu tersebut menunjukan kerumitan masalah-masalah yang dihadapi manusia. Contohnya sebagai programer, saya bekerja dengan kode-kode atau script yang rumit dalam bahasa pemrograman. Tapi semua script rumit tadi tentunya bukan untuk menyusahkan hidup saya, tapi untuk membantu saya menyelesaikan banyak persoalan terutama dalam pengolahan data dan informasi. Dengan bantuan script-script yang rumit tersebut, saya dapat membuat pekerjaan seorang admin perkantoran 100 x lebih cepat dari semula. Topi untuk bisa bekerja dengan script tersebut, konsekuensinya tentu saya harus mau mempelajari bahasa permorgraman walaupun rumit.

Seperti itu pula dengan keruwetan ilmu logika, sama sekali bukan untuk menambah masalah dalam hidup, apalagi merusak kebahagiaan hidup, tapi untuk menyelesaikan banyak persoalan dalam hidup. Tentu saja, kita dapat memilih hidup sederhana di desa, jauh dari keruwetan sistem administrasi pemerintahan kota, jauh dari keruwetan teknology, dan jauh dari keruwetan kajian-kajian logika. Itu berarti kita tidak dapat diandalkan untuk menyelesaikan problematika pada bidang yang digeluti oleh para pakar ilmu.logika dan teknology

No comments: