Menu

Bermimpi Juga Dengan Ilmu

Belajar dari kisah para Nabi dan Rasul, berdoa kepada Allah itu jangan tanggung-tanggung. Mintalah yang terbaik. 

Perhatikanlah Nabi Sulaiman saat berdoa kepada Allah, permintaannya tidak tanggung-tanggung. Sang Nabi meminta kerajaan terbaik di dunia seperti disebut dalam surat Shad ayat 35,

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Ia berkata, "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi."

Tetapi perlu diingat, bahwa saat itu Nabi Sulaiman tahu ilmunya. Langkah-langkah yang harus ditempuhnya sudah jelas tergambar dalam pikirannya. 

Jauh sebelum menjadi raja, Nabi Sulaiman diberi pilihan untuk memilih ilmu, harta, atau jabatan. Maka Sang Nabi memilih ilmu. (Hadist Riwayat Ad-Dailami dan Ibnu Asakir)

Jadi, meskipun Nabi Sulaiman meminta sesuatu yang tidak masuk akal, Beliau sudah membayangkan rencana yang masuk akal untuk menuju kepada impiannya itu. 

Tentu rencana-rencana yang akan ditempuhnya tidak mudah, oleh karena itu Beliau memohon pertolongan Allah untuk mencapai 'mimpi' tersebut. 

Demikianlah kita sebagai muslim dalam meneladani Baginda Nabi Sulaiman. Bermimpilah setinggi mungkin. Berdoalah dengan yang terbaik. Karena Allah Maha Pemberi. 

Setelah itu buatlah peta langkah demi langkah yang akan kita tempuh menuju kepada impian tersebut. Ingatlah bahwa bermimpi juga dengan ilmu. 

Kalau tidak punya gambaran apa yang harus kita lakukan menuju kepada 'mimpi' tersebut, itu namanya bermimpi tanpa ilmu.

Nabi Sulaiman telah menjadi sebaik-baik teladan bagi kita bahwa yang namanya impian itu boleh saja tidak masuk akal, tetapi rencananya harus tetap masuk akal. 

No comments: