Menu

Tentukan Pena Yang Kau Pilih

Merdeka...!!!

Salam kemerdekaan bagi saudara semua. Pada hari proklamasi ini, mari kita mengenang kembali para pahlawan nasional yang telah berjuang di tanah air.

Bung Tomo, Bung Karno, Ki Hajar Dewantara, dan Abdul Muis. Apa perbedaan keempat ksatria bangsa di atas? Mereka masing-masing berbeda dalam jalan, tetapi satu dalam tujuan.

Bung Tomo mengusung senjata, Bung Karno menyelami politik, Ki Hajar Dewantara mendirikan sekolah, dan Abdul Muis mengangkat pena.

Tiga yang pertama sering kita dengar sejarahnya, mari saya ceritakan yang terakhir, di mana namanya diabadikan menjadi nama jalan pada beberapa kota di Indonesia. 

Abdul Muis awalnya bekerja sebagai wartawan dari satu media ke media lain silih berganti, hingga akhirnya ia menjadi pimpinan redaksi sebuah surat kabar bernama Kaoem Moeda.

Tulisan-tulisan beliau tajam dalam mengkritik dan menentang para penjajah, yang menyebabkan beliau dipenjara, kemudian diasingkan ke kota-kota terpencil oleh Belanda. 

Meski begitu semangat beliau pantang surut, pengasingan tetap dimanfaatkannya untuk menulis. Termasuk sebuah novel berjudul Salah Asuhan juga ia hasilkan dalam rangka pemberontakannya terhadap penjajah. 

Abdul Muis dikenal sebagai pahlawan nasional yang melawan Belanda dengan pena. Ia telah membuktikan bahwa tidak ada alasan untuk berhenti berjuang. 

Pena Abdul Muis adalah simbol dari pilihan jalan yang ditempuh seorang pahlawan. Pena itu di tangan Bung Tomo menjadi senjata. Pena itu digenggam Bung Karno menjadi politik. Pena itu dikendalikan Ki Hajar Dewantara menjadi sekolah. 

Apapun bentuknya, setiap pahlawan memiliki pena mereka masing-masing. Kini tiba giliran kita melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa. Dengan pena apa kita akan mensyukuri nikmat kemerdekaan ini? 

No comments: