Menu

Tujuh Faktor Mental Yang Melumpuhkan Akal

Kenapa seseorang atau sekelompok orang  mudah masuk perangkap pemuakauan ? 

Hal itu disebabkan di dalam diri setiap orang ada faktor-faktor yang melumpuhkan kemampuan mempertimbangkan sesuatunya dengan teliti. Menyadari faktor-faktor itu perlu sekali guna membebaskan diri dari sesuatu ikatan hingga mampu berpikir secara bebas dan jernih. 

Satu persatu faktor itu merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tanpa sadar telah melekat dan berurat demikian kuat di dalam diri setiap orang, semuanya terbagi kepada tujuh faktor : 

1) Fanatik kepada seseorang satu kepada sesuatu paham. Kebiasaan itu membutakan mata pikiran untuk menilai kebenaran ataupun kepalsuan sesuatu pernyataan yang diterima. Membikin seseorang cepat menyambut dengan kedua belah tangan setiap pernyataan yang sejalan dengan anutannya dan sebaliknya membikin seseorang cepat menolak dengan mentah-mentah setiap pernyataan yang bertentangan dengan anutannya, sekalipun pernyataan tersebut benar. 

2) Pengaruh adat istiadat. Pengaruh turun temurun serta pengaruh lingkungan hidup yang membentu adat istiada itu melumpuhkan peritmbangan orang terhadap sesuatu yang bertentangan dengan itu. Tantangan terhadap adat istiadat itu baru bisa mencapai kemenangannya, dan selanjutnya kebenaran tantangan itu terterima sepenuhnya, pabila tantangan itu sendiri cukup kuat dan berlangsung terus menerus bagaikan pukulan-pukulan martil. 

3) Cepat kena pengaruh. Kebiasaan itu merupakan suatu bentuk kejiwaan, hingga lambatlaun berupa suatu tabiat yang suka membenarkan saja setiap pernyataan yang diterima dari orang, tanpa sesuatu penilaian. 

4) [Gemar Menentang]. Kebiasaan itupun suatu bentuk kejiwaan, hingga lambat -laun beupa suatu tabiat yang suka terburu nafsu hingga mudah kena rangsang pabila mendengar sesuatu pernyataan dari pihaknya berkenaan dengan pihak lawan, tanpa mempertibangkan pernyaatn itu dengan tenang dan teliti. 

5) Mudah mengambil putusan. Kebiasaan itupun suatu bentuk kejiwaan, yang gemar menonjolkan diri dengan buru-buru mengambil keputusan, tanpa mempertimbangkan dengan cermat. 

6) Gemar Kagum. Kebiagaan itupun suatu bentuk kejiwaan yang suka silau oleh keagungan suatu pribadi ataupun silau oleh keindahan suatu pernyataan. jikalau lebih dahulu sudah kagum, maka kemampuan mempertimbangkan menjadi lemah. 

7) Rasa Cenderung. Kebiasaan itupun suatu bentuk kejiwaan yang suka simpatik terhadap hal-hal yang menyentuh perasaan kebanggan di dalam dirinya, hingga bila mana hal itu disentuh, maka iapun kehilangan keseimbangan dirinya. 

Itulah tujuah faktor yang sering mempengaruhi pertimbangan seseorang. Tujuh fakor itu membukakan pintu selapang-lapangnya bagi orang lain untuk menusukan pemukauan guna mempengaruhiinya. tapi dengan menyadari tujuah faktor itu seseorang akan dapat membedakan dirinya dari kemungkinan dipukau oleh orang lain. Dengan begitu, iapun akan dapat berpikir secara teratur dan teliti mengikuti garis-garis logika. 

No comments: