Menu

Analisa Prototype Konversi Energi Potensial Magnet ke Energi Kinetik

Konversi Energi Potensial Magnet ke Energi Kinetik
Materi Bab 2 Kewirausahaan Bidang Energi
Prakarya Kewirausahaan
SMAN 1 Bojonegoro

Selamat datang di channel Yudi's Blog,

Mengingatkan kembali bahwa untuk materi Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) kelas 11 SMA semester 2. Materi Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) kelas 11 SMA semester 2 terdiri dari 4 bab yaitu :
  1. Bab 1 Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
  2. Bab 2 Wirausaha Rekayasa Bidang Konversi Energi
  3. Bab 3 Wirausaha Budidaya Pembenihan Ikan Hias 
  4. Bab 4 Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan Khas Internasional
Kali ini saya bagikan analisa dari video Prototype Motor Magnet Permanen tugas kelompok siswa bab 2 tentang Wirausaha Rekayasa Bidang Konversi Energi. 
 
Video Prototipe Motor Magnet Permanen

Penjelasan video prototipe motor magnet permanen (konversi energi potensial magnet ke energi kinetik) : sebuah motor magnet permanen menggunakan medan magnet yang dihasilkan oleh magnet permanen untuk menghasilkan gerakan roda pada mesin. Prototipe dibuat dengan menggunakan magnet permanen seperti neodimium atau smco sebagai magnet utama. Namun dalam video percobaan diatas sebuah prototipe motor magnet permanen ada beberapa batasan dalam desain dan aplikasi magnet permanen motor tergantung pada ukuran, bentuk, dan bahan yang digunakan dalam pembuatan prototipe tersebut. 

Karakteristik dan prinsip kerja Motor Magnet Permanen.
Motor magnet permanen adalah tipe motor listrik yang menggunakan magnet permanen untuk menghasilkan medan magnet yang diperlukan untuk menggerakkan rotor. Magnet permanen dipasang pada stator dan rotor yang diatur dalam susunan tertentu. Magnet permanen digunakan sebagai sumber medan magnet, yang berarti bahwa magnet motor permanen tidak memerlukan sumber daya eksternal untuk membentuk medan magnetik yang diperlukan untuk menggerakkan rotornya.

Prinsip kerja motor magnet permanen adalah ketika arus listrik dialirkan melalui kumparan stator, medan magnet akan muncul dan menarik rotor ke arah magnet permanen. Medan magnet pada magnet permanen tidak mudah hilang dan penggunaan magnet permanen membuat motor lebih efisien dan memiliki umur yang lebih lama dibandingkan motor elektromagnetik.

Motor magnet permanen lebih efisien daripada motor listrik lainnya karena tidak ada energi yang terbuang dalam proses pembangkitan medan magnet. Selain itu, motor magnet permanent tidak memerlukan perawatan yang rumit dan memiliki umur yang lebih lama dibandingkan dengan motor listrik lainnya.

Namun dibalik keunggulannya ini, motor magnet permanent juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah biaya produksi yang lebih mahal dibandingkan dengan motor listrik lainnya. Selain itu, motor magnet permanent juga sulit untuk dikendalikan kecepatannya dan pada umumnya hanya cocok digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan putaran yang konstan.

Penjelasan dari Kelompok :
Nama : Bagus Adwi, Diana Indah, Dwi Sukmamita, Mariel Nathaniel, Sonya Adira, dan Widya Kartika
Kelas : 11 IPS 1

Analisa: Pada video diatas menjelaskan motor magnet permanen. Dimana membutuhkan magnet berukuran atau berdiameter 5/8" x 5/8" stator dan rotor. Pada awalnya dalam video tersebut mencoba untuk bergerak tetapi setelah beberapa saat motor tersebut melambat dan berhenti. Untuk menjalankan motor magnet permanen pada uji coba video diatas dibutuhkan poros yang dapat diputar, rangkaian sumber magnet yang disusun pada poros dalam rotor magnet kutub utara berada diluar poros, dan rangkaian sumber magnet kedua disusun dalam stator yang mengelilingi rotor. Sumber magnet dari rangkaian sumber magnet pertama dan kedua menciptakan medan magnet yang berputar dan medan magnet yang konstan, sehingga menyebabkan berputar. Kunci dari percobaan ini adalah bergantung pada celah udara antara stator dan rotor.

Penjelasan dari Kelompok :
Nama : Alfina Salsabila, Alyadona, Aura Azhim, Nafisatu Sofiah, Eusebius, dan Ramadhan Affan
Kelas : 11 IPS 1

Analisa : Konversi energi magnet yang berlawanan arah menjadi energi kinetik melibatkan prinsip dasar induksi elektromagnetik, yaitu ketika medan magnet berubah maka akan menimbulkan medan listrik dan sebaliknya. Secara umum konversi energi magnet yang berlawanan arah menjadi energi kinetik dapat dilakukan dengan mengubah energi potensial magnet menjadi energi kinetik. Misalnya jika 2 magnet dengan kutub berlawanan yang diletakan dan didekatkan satu sama lain akan saling tarik menarik. Hal ini disebabkan medan magnet. Jika melepaskan salah satu magnet, maka akan terjadi pergerakan disebabkan energi potensial yang tersimpan dalam magnet diubah menjadi energi kinetik.

Penjelasan dari Kelompok :
Nama : Agung Natana, Cindy Amelia, M Azka, Satria Prakoso, Vicky A, dan Waila D
Kelas : 11 MIPA 4

Analisa : Alat konversi dalam video menjelaskan motor magnet permanen. Konstruksi alat terdiri dari bagian stator dan rotor. Bagian rotor berputar akibat gaya tolak menolak antara magnet stator dan magnet rotor pada posisi dan jarak tertentu antara keduanya. Kedua magnet disusun sedemikian rupa membentuk sudut. Hubungan antara putaran motor dengan jarak antar magnet rotor-stator, sudut yang dibentuk oleh kedua magnet dan jumlah pasang magnet yang digunakan. Putaran dengan jarak antar magnet stator-rotor. Sudur yang dibentuk oleh kedua magnet dan jumlah pasang magnet. Hasil pengukuran hubungan putaran terhadap torsi dapat dikonversi satuan dari energi mekanik ke energi listrik.

Penjelasan dari Kelompok :
Nama : Ajeng Eka, Faricha Anindya, Indri Ramadhani, Putri Wulandari, Rizqy Dharmawan, dan Wisnu hadi
Kelas : 11 MIPA 4

Analisa : Invensi ini menyediakan motor magnet yang terdiri dari poros (26) yang dapat diputar sumbu longitudinalnya. Set pertama (16) magnet (14) yang disusun disekitar poros (26) dalam rotor (10) untuk berputar dengan poros (26). Set kedua (42) magnet (40) disusun dalam stator (32) yang mengelilingi rotor (10). Dimana set kedua (42) magnet (40) berinterkasi dengan set pertama (16) magnet (14). Magnet (14,40) dari set pertama dan kedua (16, 42) dari magnet setidaknya sebagian disaring secara magnetis sehingga memusatkan kekuatan medan magnetnya ke arah celah antara rotor (10) dan stator (32).

No comments: