Menu

Menjalani Usia Tua dengan Bijaksana: Menghindari Sakit Hati dan Merangkul Kehidupan

"Menjalani Usia Tua dengan Bijaksana: Menghindari Sakit Hati dan Merangkul Kehidupan"
Yudi's Blog ~ https://coretan-yudi.blogspot.com

Ada banyak anggapan bahwa usia empat puluh tahun penuh teka-teki dan penuh misteri. Sehingga terbit sebuah buku berjudul, “Misteri Umur 40 tahun”, diterjemahkan dari buku berbahasa Arab, Ya Ibna al-Arba’in, oleh Ali bin Sa’id bin Da’jam

Bila usia sudah menyentuh 40 tahun, berarti akalnya sudah sampai pada tingkat kematangan berfikir serta sudah mencapai kesempurnaan kedewasaan dan budi pekerti. Sehingga secara umum, tidak akan berubah kondisi seseorang yang sudah mencapai umur 40 tahun.

Usia 40 tahun memiliki kekhususan tersendiri. Pada umumnya, usia 40 tahun adalah usia yang memiliki nilai lebih dan khusus. Manusia yang paling sempurna akal dan pikirannya adalah apabila telah mencapai usia 40 tahun.

Saat sudah menginjak usia 40 tahun hendaknya seseorang mulai meningkatkan rasa syukurnya kepada Alloh SWT juga kepada orang tuanya. Ia memohon kepada-Nya, agar diberi hidayah, taufik, dibantu, dan dikuatkan agar bisa menegakkan kesyukuran ini.

Usia tua sering kali datang dengan berbagai tantangan fisik dan emosional. Tubuh yang semakin rentan dan berbagai penyakit yang satu per satu mulai dirasakan menjadi bagian dari kenyataan sehari-hari. Namun, di tengah semua itu, ada satu hal yang penting untuk diingat: usia tua bukanlah waktu untuk memelihara sakit hati.

Sepanjang hidup, kita mungkin telah mengalami berbagai kekecewaan, penghianatan, dan rasa sakit hati. Namun, saat memasuki usia senja, adalah bijaksana untuk mulai melepaskan beban emosional tersebut. Menyimpan dendam atau rasa sakit hati hanya akan menambah beban pikiran dan memengaruhi kesehatan fisik kita.

Penelitian menunjukkan bahwa stres emosional dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik. Stres kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan gangguan tidur. Dengan demikian, memaafkan dan melepaskan rasa sakit hati bukan hanya soal kedamaian mental, tetapi juga tentang menjaga kesehatan fisik kita.

Di usia tua, perhatian kita seharusnya lebih banyak tercurah pada menjaga kesehatan dan kesejahteraan. Ini termasuk menjalani pola makan sehat, berolahraga sesuai kemampuan, dan rutin memeriksakan kesehatan. Selain itu, penting untuk tetap aktif secara mental dan sosial. Berinteraksi dengan keluarga, teman, dan komunitas dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan.

Menjaga hobi dan minat juga penting untuk menjaga semangat hidup. Aktivitas seperti membaca, berkebun, atau bergabung dengan kelompok komunitas dapat memberikan rasa tujuan dan pencapaian.

Penuaan adalah proses alami yang tidak bisa dihindari. Menerima perubahan dalam tubuh dan kemampuan kita adalah bagian dari kebijaksanaan. Menghadapi penyakit dan keterbatasan fisik dengan sikap positif dan penerimaan dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih baik.

Memiliki pandangan hidup yang optimis dan penuh rasa syukur dapat memberikan dampak besar pada kualitas hidup di usia tua. Rasa syukur atas hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti waktu yang dihabiskan bersama keluarga, keindahan alam, atau momen-momen kebahagiaan sederhana, dapat meningkatkan kesejahteraan emosional kita.

Usia tua adalah waktu yang tepat untuk memperdalam hubungan dengan orang-orang di sekitar kita. Menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman, serta membina hubungan yang lebih dekat dan penuh kasih, dapat memberikan kebahagiaan dan kepuasan yang besar. Komunikasi yang terbuka dan jujur dengan orang-orang terdekat juga dapat membantu mengurangi rasa sakit hati dan memperkuat ikatan emosional.

Mengisi hari-hari dengan kegiatan yang positif dan bermakna dapat membantu kita menjalani usia tua dengan lebih bahagia. Aktivitas seperti meditasi, yoga, atau kegiatan spiritual lainnya dapat memberikan ketenangan batin dan keseimbangan emosional. Melibatkan diri dalam kegiatan sosial atau sukarela juga dapat memberikan rasa tujuan dan kepuasan.

Kesimpulan
Usia tua adalah fase kehidupan yang unik dan penuh tantangan. Namun, dengan melepaskan sakit hati dan fokus pada kesehatan, kesejahteraan, serta hubungan dengan orang lain, kita dapat menjalani masa tua dengan bijaksana dan penuh makna. Menyadari pentingnya kesehatan mental dan fisik, serta menerima proses penuaan dengan sikap positif, akan membantu kita menikmati setiap momen yang ada dan menjalani hidup dengan lebih baik.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , ada empat tahapan yaitu: 
1) Usia pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun. 
2) Lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun. 
3) Lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun. 
4) Usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun

Menurut Depkes RI (2019) klasifikasi lansia terdiri dari: 
1) Pra lansia yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun. 
2) Lansia ialah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih. 
3) Lansia resiko tinggi ialah seseorang yang berusia 60 tahun lebih dengan masalah kesehatan.

Di usia sekarang ini berada di tahapan yang mana kah kita?

Jangan lupa Share, Like & Subscribe

No comments: