Menu

Era Digital Literasi Bukan Lagi Membaca dan Menulis Tetapi Kemampuan Memahami Mengevaluasi dan Berkontribusi Secara Bertanggungjawab di Ruang Digital


Menggunakan media sosial dengan bijak berarti memanfaatkan platform tersebut untuk hal-hal positif dan konstruktif. Ini termasuk menyebarkan informasi yang bermanfaat, menginspirasi orang lain dengan cerita atau pengalaman yang membangun, serta mendorong percakapan yang sehat dan menghormati perbedaan pendapat.

Selain itu, bijak dalam bermedia sosial juga berarti memahami dampak dari setiap kata yang kita tuliskan atau bagikan. Penting untuk berhati-hati agar tidak menyebarkan informasi yang salah atau memicu konflik yang tidak perlu. Kita dapat memilih untuk menggunakan media sosial sebagai sarana untuk membangun komunitas, mengedukasi, dan menyebarkan kebaikan ke lebih banyak orang.

Teknologi memberi kita kekuatan untuk berbagi suara, tetapi literasi digital yang membimbing kita untuk menggunakan suara itu dengan bijaksana. Teknologi, khususnya internet dan media sosial, memberi kita platform yang luas untuk mengekspresikan diri dan berbagi pemikiran, ide, serta pengalaman. Namun, literasi digital adalah kunci yang membantu kita memahami cara menggunakan teknologi ini secara bertanggung jawab dan bijaksana.

Literasi digital mencakup kemampuan untuk memahami Informasi. Membedakan antara fakta dan opini, serta mengenali berita palsu atau informasi yang menyesatkan. Berkomunikasi dengan etika menggunakan bahasa yang sopan, menghormati pandangan orang lain, dan tidak melakukan perundungan (bullying) atau ujaran kebencian. Mengelola privasi dan keamanan. Melindungi data pribadi, mengatur pengaturan privasi, dan memahami risiko yang terkait dengan berbagi informasi secara online. Memahami dampak, menyadari bahwa setiap unggahan atau komentar dapat memiliki dampak jangka panjang, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Berbagi di media sosial harus dilakukan dengan hati-hati, karena apa yang kita bagikan bisa berdampak luas dan panjang. Berbagi di media sosial memiliki potensi untuk mencapai audiens yang sangat luas, bahkan hingga ribuan atau jutaan orang. Oleh karena itu, setiap posting, komentar, atau gambar yang kita bagikan bisa memiliki dampak yang signifikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, serta jangka pendek atau panjang.

Beberapa alasan mengapa berbagi di media sosial perlu dilakukan dengan hati-hati:

  1. Jejak Digital: Apa pun yang kita bagikan akan meninggalkan jejak digital yang sulit dihapus. Informasi ini bisa muncul kembali di masa depan dan memengaruhi reputasi kita secara pribadi atau profesional.
  2. Penyebaran Cepat: Konten yang dibagikan di media sosial bisa dengan mudah menjadi viral. Informasi yang salah, tidak pantas, atau sensitif dapat menyebar dengan cepat dan sulit dikendalikan.
  3. Dampak Psikologis: Apa yang kita bagikan bisa memengaruhi emosi dan kesejahteraan orang lain. Sebuah komentar negatif atau ujaran kebencian bisa melukai perasaan dan menciptakan konflik.
  4. Konsekuensi Hukum: Beberapa konten, seperti ujaran kebencian, pencemaran nama baik, atau pelanggaran hak cipta, dapat memiliki konsekuensi hukum serius.
  5. Konsekuensi Sosial: Konten yang dibagikan bisa memengaruhi persepsi orang lain terhadap kita. Apa yang kita unggah dapat mencerminkan nilai-nilai dan karakter kita, sehingga perlu dipertimbangkan dengan matang.
Oleh karena itu, penting untuk selalu berpikir dua kali sebelum membagikan sesuatu di media sosial. Bertanya pada diri sendiri apakah konten tersebut bermanfaat, benar, dan tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi diri sendiri maupun orang lain adalah langkah yang bijaksana. Praktik baik dalam dunia digital adalah kemampuan untuk menyaring informasi, menghargai privasi orang lain, dan menyebarkan hal-hal yang membawa manfaat positif bagi masyarakat.

No comments: