Menu


[29/03/2016] Selasa, pukul 08.00 wib, Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro menyelenggarakan lomba bahasa jawa diantaranya ; lomba maca geguritan dan lomba pidato bahasa jawa dengan tema "nguri-nguri kebudayan jawi" untuk tingkat SMA/SMK Negeri/Swasta. Sosialisasi lomba bahasa jawa ini sebenarnya sudah diinformasikan cukup lama, Akan tetapi salah satu guru pengampu mata pelajaran bahasa jawa di SMAN 1 Bojonegoro ibu Arinis Shofifah,S.Pd menuturkan bahwasanya persiapan lomba untuk anak didiknya hanya ada waktu 1 hari. Karena padatnya kegiatan di sekolah, yakni salah satunya adanya ulangan tengah semester berbasis komputer, jadinya hanya dapat mempersiapkan / melatih anak didiknya 1 hari saja sebelum pelaksanaan lomba dimulai. Meskipun persiapan yang dirasa sangat kurang sekali, alhamdulillah hasil yang dicapai cukup memuaskan, yakni SMA Negeri 1 Bojonegoro atas nama Tasya Ayu meraih juara 1 untuk lomba maca geguritan dan Karunia El Prita meraih juara 1 untuk lomba pidato bahasa jawa.
      


0


UNBK 2016
UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER

Setelah menjalani rangkaian simulasi 1, 2, dan geladi bersih ujian nasional berbasis komputer. (UNBK), server unbk sekolah saat ini sedang dalam kondisi "offline". Artinya tidak ada sambungan ke server Pusat Penilaian Pendidikan (PUSPENDIK). Jeda waktu ini dapat dimanfaatkan sekolah -sekolah yang akan melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk memperbaiki sarana dan prasarana (sarpras) berupa komputer dan server yang akan digunakan ujian nanti.

Seluruh sekolah jenjang SMA/SMK/MA akan mulai melakukan sinkronisasi server lokal dengan server pusat pada hari kamis (31/3/2016) sampai sabtu (2/3/2016). Setiap sekolah akan mendapatkan jadwal sinkronisasi final dari Pusat Penilaian Pendidikan (PUSPENDIK) dengan jadwal masing-masing berbeda. Saat sinkronisasi akhir ini, sekolah mengunduh soal ujian nasional bersama komputer (UNBK) utama.
0

Pengumuman hasil evaluasi administrasi sekolah adiwiyata tingkat dasar dan menengah propinsi jawa timur nomor : 660/120/207.4/2016. Mengumumkan bahwasannya Evaluasi dilakukan dengan mengukur komponen kebijakan berwawasan lingkungan dan komponen pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan. Adapun sekolah yang dinyatakan lolos seleksi administrasi adalah sebagai berikut :
0



Jakarta, Kemendikbud --- Ujian Nasional (UN) untuk SMA/sederajat tahun pelajaran 2015-2016 akan berlangsung dalam enam hari lagi. Ada atmosfer yang berbeda dalam UN tahun ini, yakni berkurangnya ketegangan siswa, guru maupun orang tua, karena UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Namun UN tetaplah penting sebagai ujian berstandar nasional untuk melihat standar kompetensi lulusan (SKL). Karena itu Mendikbud Anies Baswedan mengimbau para siswa peserta UN untuk tetap belajar dengan semangat, bersikap tenang, dan jujur dalam menghadapi ujian nasional.

"Yang dibicarakan saat ini adalah kejujuran, bukan lagi kelulusan. Tidak ada lagi subsidi jawaban. Ini berarti revolusi mental yang dicanangkan presiden sudah mulai terlaksana. Ujian itu tidak menghalalkan segala cara. Ujian itu untuk mengetahui sampai sejauh mana capaian yang didapat," ujar Mendikbud usai pembukaan Kelas Inspirasi Sinema di SMKN 57 Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Mendikbud mengimbau para siswa peserta UN untuk belajar setiap hari menjelang hari pelaksanaan UN, dan tidur yang cukup pada malam harinya. "Jangan kurang dari delapan jam," katanya. Ia juga menyarankan siswa untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan menghindari kegiatan-kegiatan yang membuang energi dan pikiran selain untuk ujian nasional.

Mendikbud juga menganjurkan para siswa untuk melakukan olahraga yang cukup. "Badan sehat, pikiran jernih," tuturnya. Ia juga mengimbau agar orang tua dan guru bisa menciptakan suasana yang santai dan tenang sehingga anak-anak tidak tegang dalam menghadapi ujian nasional.

Ujian Nasional untuk SMA/MA akan berlangsung pada 4 s.d 6 April 2016, sedangkan untuk SMK/MAK akan berlangsung pada 4 s.d 7 April 2016. Sementara UN untuk SMP/sederajat diselenggarakan pada 9 s.d 12 Mei 2016.

Mendikbud mengatakan, distribusi naskah untuk UN Berbasis Pensil dan Kertas (UNPK) sudah berjalan dengan baik. Untuk sekolah-sekolah yang berada di daerah pelosok, distribusi naskah telah dilakukan lebih dahulu untuk mengantisipasi keterlambatan datangnya naskah. Sedangkan untuk sekolah-sekolah yang tidak sulit dicapai, dijadwalkan naskah akan tiba pada 2 April 2016. "Sebagian naskah memang belum dijadwalkan sampai. Bukan terlambat. Sebagian dinas pendidikan merasa lebih baik naskah soal itu disimpan di percetakan daripada menyiapkan gudang di provinsi," tuturnya.


Selamat kepada ananda Nisrina Yumna Hanifah dan Ramadhita Umitaibatin siswa SMA Negeri 1 Bojonegoro yang sudah berhasil meraih juara 1 dan 2 lomba siswa berprestasi jenjang SMA tingkat Kabupaten Bojonegoro. Lomba siswa berprestasi ini merupakan ajang lomba berjenjang hingga tingkat nasional dan pelaksanaanya sendiri diadakan setiap 1 tahun sekali. Adapun tujuannya dalam rangka mengembangkan semangat kompetisi dan mendorong semangat bersaing sekaligus meningkatkan kemampuan siswa dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan. Berikut hasil lomba siswa berprestasi tingkat kabupaten Bojonegoro :
  1. Nisrina Yumna Hanifah  (SMA Negeri 1 Bojonegoro)
  2. Ramadhita Umitaibatin   (SMA Negeri 1 Bojonegoro)
  3. Emerald Tessalonika Kristi ( SMAN MT Bojonegoro)
  4. Gres Anasis   (SMAN 1 Kasiman)
  5. Andi Surya Dibya  (SMAN MT Bojonegoro)

Sumber : 

Depok, Kemendikbud --- Pelatihan Kurikulum 2013 dilakukan berjenjang. Sebanyak 598 Instruktur Nasional telah lolos seleksi pada pelatihan yang berlangsung pada 20-24 Maret 2016. Selanjutnya para Instruktur Nasional tersebut akan memberikan pelatihan kepada Instruktur Provinsi yang berjumlah 3.661 orang. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan pendampingan pelatihan Kurikulum 2013, dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, hingga sekolah sasaran.

Pelatihan Instruktur Provinsi akan digelar pada minggu kedua sampai minggu keempat April 2016. Kemudian Instruktur Provinsi akan melatih Instruktur Kabupaten/Kota sebanyak 66.564 orang. Lalu Instruktur Kabupaten/Kota akan melatih di sekolah sasaran yang melibatkan 285.698 guru dan kepala sekolah. Pelatihan Kurikulum 2013 secara berjenjang ini ditargetkan selesai sebelum akhir Juli 2016 atau sebelum tahun pelajaran baru 2016-2017 dimulai.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad mengatakan, mulai Juli 2016, sekolah sasaran akan mulai menerapkan Kurikulum 2013 yang telah direvisi. Saat ini baru enam persen sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013. Tahun 2016 akan bertambah 19 persen, sehingga total mencapai 25 persen sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013.

"Mulai Juli nanti kita laksanakan Kurikulum 2013 yang direvisi. Maka kita harus menyiapkan gurunya. Mulai bulan ini (Maret) kita menyiapkan pelatihan guru secara berjenjang, dari nasional, provinsi, kabupaten/kota, sampai sekolah, agar semua sekolah yang akan menjalankan Kurikulum 2013 yang direvisi bisa siap," ujar Hamid usai penutupan Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum 2013 di Pusdiklat Kemendikbud, Depok, Jawa Barat, (24/3/2016).

Ia mengatakan, pelatihan Kurikulum 2013 akan dilakukan berjenjang. Untuk memastikan pola pelatihan di tingkat nasional juga berlangsung di tingkat lain, yaitu provinsi, kabupaten/kota, hingga sekolah sasaran, Kemendikbud akan melakukan pendampingan dan pengawasan hingga tingkat sekolah. Pendampingan dan pengawasan tersebut akan dilakukan Kemendikbud dengan tiga metode.

Pertama, menurunkan semua Narasumber Nasional dan Instruktur Nasional sampai tingkat sekolah. "Jadi mereka tidak hanya bertugas di level provinsi dan kabupaten/kota saja, tapi sampai sekolah," kata Hamid.

Kedua, lanjutnya, Kemendikbud akan melakukan kontrol bahan atau materi pelatihan. Hamid menuturkan, bahan pelatihan Kurikulum 2013 dibuat sama dari tingkat nasional sampai sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya distorsi informasi karena pelatihan dilakukan secara berjenjang.

Ketiga, Kemendikbud telah menyiapkan sistem pengawasan secara daring (online). "Sehingga apa yang terjadi di level provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah, bisa langsung dimasukkan ke sistem dan langsung dilihat oleh pusat (Jakarta)," tutur Hamid.

Ia menambahkan, setelah tahun ini terdapat 25 persen sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013, pada tahun 2017 jumlah sekolah tersebut akan bertambah menjadi 35 persen. Lalu pada tahun 2018 bertambah menjadi 60 persen sekolah. Ditargetkan pada tahun 2019 seluruh sekolah di Indonesia sudah menerapkan Kurikulum 2013 yang telah direvisi.

(Bantuan Alumni 2014 Senilai Rp. 4.500.000 Untuk Pembangunan Masjid SMAN 1 Bojonegoro)

Meskipun sudah lulus dari SMA Negeri 1 Bojonegoro sejak 2 tahun lalu, ternyata para alumni tahun 2014 ini tidak melupakan almamaternya di Jl. Panglima Sudirman 28 Bojonegoro. Hal itu ditunjukkan dengan pemberian bantuan untuk pembangunan masjid Al-furqon SMA Negeri 1 Bojonegoro yang saat ini dalam proses dan sudah terselesaikan 50% untuk lantai 2 (dua). 

Pemberian bantuan pembangunan masjid Al-Furqon dari alumn tahun 2014 ini langsung diterima oleh ibu Sri Setyowati,M.Pd selaku kepala SMAN 1 Bojonegoro. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh alumni Tahun 2014 yang sudah peduli untuk almamaternya.

“Ini bentuk kepedulian kami terhadap sekolah yang sudah memberikan banyak pengetahuan dan ilmu kepada kami semua. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan sedikit membantu untuk penyelesaian pembangunan masjid Al-Furqon di SMAN 1 Bojonegoro" terang Firman Yudha Axiomawan dan Muchammad Ainur Fahd (perwakilan Alumni Tahun 2014)


Sumber : 

Depok, Kemendikbud --- Revisi Kurikulum 2013 telah selesai. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memulai pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum 2013 pascarevisi dengan metode yang berbeda dibanding pelatihan-pelatihan sebelumnya. Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum 2013 didesain secara interaktif dan partisipatif oleh Narasumber Nasional dan tim fasilitator. Selama pelatihan, para Instruktur Nasional dirangsang untuk mengelaborasi seluruh pemikiran dan kemampuannya dalam bentuk diskusi kelas.

"Kita ingin yang bisa jadi Instruktur Nasional adalah orang-orang yang mencerminkan kurikulumnya. Guru berubah peran sebagai fasilitator, yaitu fasilitator pembelajar, sehingga anak-anak juga belajar aktif," ujar Mendikbud Anies Baswedan usai penutupan Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum 2013 di Pusdiklat Kemendikbud, Depok, Jawa Barat, (24/3/2016).

Mendikbud mengatakan, dari 666 peserta pelatihan Instruktur Nasional, ada 598 orang yang ditetapkan lolos seleksi sebagai Instruktur Nasional. Pelatihan menggunakan metode diskusi dan pembelajaran aktif. Para peserta diberi pembekalan tentang materi Kurikulum 2013, kebijakan umum Kemendikbud, serta metode pembelajaran yang aktif. Sebagian besar Instruktur Nasional terdiri dari unsur guru. Mendikbud berharap pelatihan ini dapat mendorong guru memiliki sifat pembelajar, yaitu memiliki motivasi untuk terus belajar, juga mempunyai pikiran yang terbuka, serta dapat mengikuti perkembangan zaman.

"Kita ingin semua guru-guru kita adalah guru-guru yang mencerahkan dan membuat anak-anaknya cinta belajar," tutur Mendikbud.

Ia menuturkan, setelah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013, guru diharapkan dapat berubah peran menjadi fasilitator pembelajaran yang membuat siswa menyenangi kegiatan belajar-mengajar. "Jangan sampai kurikulum baru tapi cara mengajarnya masih (cara) lama," katanya.

Mendikbud juga berharap agar para Instruktur Nasional yang telah mendapat pelatihan di Pusdiklat Kemendikbud tersebut dapat menularkan metode dan motivasi selama pelatihan kepada rekan-rekannya di daerah. Para Instruktur Nasional juga harus dapat berimprovisasi, karena kondisi yang berbeda di tiap daerah. "Sehingga nantinya anak-anak kita benar-benar jadi anak-anak yang siap berkompetisi di abad 21," ucapnya.

(Oleh : Lina Nurdiana)

Aku adalah manusia dalam kebimbangan. Yang sarat akan keyakinan, namun masih menanyakan pantaskah keyakinannya bergelayut dalam otaknya. Manusia yang menggambarkan dirinya sebagai ubur-ubur yang menginginkan dirinya untuk terbang menjelajah cakrawala.
            Tapi toh sah-sah saja jika aku mengharapkan satu hal ini. Manusia terbiasa hidup dengan harapan konyol bukan? Seperti aku yang mengharapkan bisa berlari tanpa menggunakan kaki. Ya. Orang bilang aku cacat. Tapi tidak bagiku. Bagiku, kakiku hanya sedang beristirahat panjang.
***
            “Bella, kamu beneran mau ikut lomba lari itu?” Tiba-tiba Tia duduk di sampingku.
            Aku hanya mengangguk. Aku tak menjawab perkataan atlit lari sekolah di sampingku ini. Sebab aku tahu, ada bom di mulutnya yang setiap saat siap untuk dilemparkannya padaku.
            “Hahaha.. Jangan bercanda deh. Kamu mau lari pakai apa? Kruk? Kursi Roda? Atau kamu mau ngesot?” Bom Tia sudah dilemparkannya padaku tapi aku berhasil menangkisnya.
            “Jangan bilang kamu takut ngelawan aku.” Aku tersenyum padanya.
            Raut mukanya berubah menjadi menghina.
            “Siapa bilang? Logika dong. Aku tuh atlit lari di SMA ini. Sedangkan kamu? Benalu di pohon mangga. Aku gak habis pikir. Spesies seperti kamu bisa-bisanya diterima  di sekolah elit ini.” Aku yakin Tia habis makan 1 ton cabai rawit hingga perkataannya sepedas ini.
            “Tia, kemampuan itu penting. Tapi yang lebih penting adalah tekad. Aku mau ke kantin dulu.” Aku pun meraih krukku dan berdiri. Tapi setelah aku mengambil langkah pertama, Tia berdiri dan menendang krukku. Otomatis aku terjatuh.
            “Jadi anak itu gak usah blagu.” Aku mencoba mengambil krukku, namun saat tanganku akan meraihnya, Tia menyeret krukku dengan kakinya.
            “Kalau ada orang bicara itu harus diperhatiin.” Nada suara Tia meninggi. Aku pun menatap mata Tia dalam diam. Dalam matanya, aku melihat ada monster yang sedang mengaum memamerkan gigi tarignya. Oh Tuhan.. Bisa-bisanya aku berhadapan dengan orang seperti ini.
            Tia berdiri dengan lutunya dan mendekatkan wajahnya pada wajahku. Dia meraih krukku dan memukul mukulnya ke lantai.
            “Tia.. udah.. Tia.. udah.. Kamu bahkan gak ngerti kan gimana rasanya hidup dalam keterbatasan sepertiku. Kamu juga bahkan gak ngerti kan arti harapan di mataku. Harapan itu harus diwujudin. Bisa gak, gak jadi orang yang sirik yang mencoba jadi monster yang menghalangi aku meraih harapanku?” Kataku dengan berkobar-kobar.
            Tia berhenti memukul-mukul krukku. Dan tepat pada saat itu, setetes air mataku bergulir di pipiku.
            “Tia! Ke ruang BP sekarang!”
            Aku menoleh ke asal suara itu dan mendapati Bu Ani sedang berdiri di ambang pintu. Dan saat itu pula, aku baru sadar jika teman-teman sekelasku berdiri mematung dengan mata terpaku pada kami.
            Tia pun melangkahkan kakinya ke ruang BP dan Bu Ani pun menghampiriku. Beliau tersenyum dan menyerahkan krukku.  Di tanganku, nampak krukku yang babak belur. Aku pun berdiri.
            “Ibu ingin bicara denganmu.” Ucap Bu Ani.
            Kami pun duduk di tempat dudukku.
            “Ibu dengar, kamu ikut lomba lari minggu depan ya?” Entah mengapa, pertanyaan Bu Ani serasa menusuk hatiku. Aku hanya terdiam.
            “Ini sepatu roda buat kamu. Semoga ukurannya pas. Ibu yakin kamu anak yang tangguh.” Bu Ani memberikan sebuah kotak padaku dan aku menerimanya. Aku mengerutkan keningku.
            “Tapi Bu? Apa dibolehin pakai sepatu roda?”
            “Memang di persyaratan lomba disebutin tidak boleh memakai sepatu roda?” Bu Ani tersenyum. Aku pun ikut tersenyum karena memang tak ada peraturan dilarang memakai sepatu roda. Akhirnya, ubur-ubur pun menemukan sayapnya untuk terbang.
***
            Aku tengah bersiap-siap di kelas. Latihan seminggu membuatku yakin aku sudah mampu mengikuti lomba lari ini. Meski hasilnya lecet di sana-sini. Aku tengah memakai sepatu roda di kaki kananku. Baru saja aku hendak memakai sepatu di sebelah kiri, ada tangan yang merampas sepatu sebelah kiriku. Ternyata itu Tia.
            “Sampai jumpa di garis finish.” Senyum iblis Tia mengembang dan secepat kilat ia membawa pergi sepatu kiriku.
            Aku hanya bisa memandangi punggung Tia yang perlahan menghilang dari pandangan. Aku mencoba berdiri. Namun sulit menjaga keseimbangan dengan satu sepatu roda. Apakah ini pertanda aku harus mengalah sebelum perang?
***
            Kalau saja aku mengalah sebelum perang, aku tidak akan berdiri di sini sekarang. Berdiri dengan medali juara I mengalung di leherku. Aku memandang celanaku di bagian lutut yang sobek. Celana yang menjadi saksi bisu saat aku berulang kali terjatuh dan bangkit lagi.  Jatuh dan bangun, itu sepaket bukan? Begitupun halangan dan harapan.
            Aku memandang kerumunan siswa yang memenuhi lapangan basket, tempat arena acara lomba lari tingkat sekolah. Bagiku, ini bukanlah kemenangan. Tapi ini pembuktian, bahwa ubur-ubur pun bisa terbang.

[23/03/2016], Rabu pagi hari ini pukul 07.00 wib SMA Negeri 1 Bojonegoro menyelenggarakan geladi bersih Ujian Nasional Berbasis Komputer di laboratorium komputer ruang 1 dan 2. Pelaksanaan kegiatan geladi bersih ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas 12. Sesuai jadual yang di informasikan oleh panitia UNBK PUSPENDIK, pelaksanaan geladi bersih Ujian Nasional Berbasis Komputer ini dapat dilaksanakan oleh seluruh sekolah jenjang SMA/MA dan SMK antara tanggal 23, 24, 26 dan 28 Maret 2016 dan sekolah dapat menetapkan sendiri jumlah hari dan tanggal pelaksanaanya. Pelaksanaan geladi bersih Ujian Nasional Berbasis Komputer di hari pertama ini secara umum berjalan dengan baik, Akan tetapi ada beberapa temuan baru di lapangan hasil perbaharuan dan tambahan dari aplikasi ujian ini menyebabkan seringnya soal menutup sendiri. Durasi waktu normal yang sebelumnya menggunakan aplikasi yang belum diperbaharui membutuhkan waktu 15 menit untuk soal menutup sendiri secara otomatis apablila tidak ada aktivitas yang dijalankan di komputer (komputer kondisi standby) dan harus memasukan token yang baru apabila ingin mengakses soal kembali. Namun di aplikasi yang sudah diperbaharui ini sering dijumpai beberapa komputer dari peserta didik, komputer dalam kondisi standby tidak lebih dari 5 menit soal sudah menutup sendiri secara otomatis dan untuk mengakses soal kembali peserta ujian harus memasukan token lagi.    
0

(Foto bersama Tamu Bank Dunia, Kedutaan Indonesia dan Tenaga Pendidik SMAN 1 Bojonegoro)

[22/03/2016] Selasa sore hari ini pukul 16.00 wib, SMAN 1 Bojonegoro kedatangan tamu istimewa. Rombongan tamu dari Bank Dunia dan Kedutaan Indonesia berkunjung ke SMAN 1 Bojonegoro. Kedatangan tamu tersebut disambut dengan baik oleh ibu Dra. Sri Setyowati, M.Pd selaku Kepala SMAN 1 Bojonegoro dengan seluruh tenaga pendidik dan kependidikan serta komite sekolah.

Kunjungan dari tamu Bank Dunia dan Kedutaan Indonesia bukanlah kunjungan biasa, melainkan kunjungan yang sudah terprogram dimana kunjungan ini merupakan bagian dari bentuk kerja sama pemerintah kabupaten Bojonegoro dengan Bank Dunia terkait Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mendapatkan pendampingan dari Bank Dunia dalam Rapis Assesment and Action Improve Service Delivery in Indonesia. Tujuannya untuk membantu meningkatkan pelayanan publik dan hasil –hasil pembangunan, termasuk di bidang kesehatan dan pendidikan. Bentuk peningkatan pelayanan publik di bidang pendidikan ini lah yang menjadi dasar SMAN 1 Bojonegoro terpilih untuk mendapatkan  kesempatan menerima kunjungan tamu istimewa dari Bank Dunia dan kedutaan Indonesia.

Beberapa tempat di sekolah yang dikunjungi oleh tamu dari Bank Dunia dan Kedutaan Indonesia yaitu ruang kelas, ruang pameran prakarya, dan perpustakaan. Selama kunjungan di kelas-kelas,  para tamu sangat senang sekali bisa dialog dan bisa membentuk keakraban dengan siswa-siswi SMAN 1 Bojonegoro.

Kunjungan dari tamu rombongan Bank Dunia dan Kedutaan Indonesia di SMAN 1 Bojonegoro tidaklah lama, disebabkan waktu yang mengharuskan para tamu tidak bisa berkunjung lama-lama di sekolah. Informasi yang berhasil dihimpun rombongan tamu Bank Dunia dan Kedutaan Indonesia sedianya harus segera pergi ke bandara juanda Surabaya.  Tiket keberangkatan penerbangan pesawat terjadual pukul 19.00 wib

Berikut hasil dokumentasi dari kunjungan bank dunia di SMAN 1 Bojonegoro



0


Pengumuman hasil ujian nasional perbaikan (UNP) mulai tanggal 19 Maret 2016 sudah dapat dilihat. Untuk melihat hasil ujian nasional perbaikan (UNP), prosedurnya peserta ujian tinggal memasukan username dan password yang sudah diterima waktu pendaftaran pertama kali secara online. Website resmi pengumuman hasil ujian nasional perbaikan dapat di akses di http://unp.kemdikbud.go.id 
0

Guru Blogger Bojonegoro & Relawan TIK Bojonegoro

Pelatihan blogging untuk guru dengan tema “ Jadi Guru Produktif Dengan Nge-Blog” yang diselenggarakan oleh relawan TIK Bojonegoro bertempat di Pusat Belajar Guru (PBG) yang hasil kerja sama Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro yang didukung oleh Exxon Migas dan SKK Migas memberikan dampak yang baik buat dunia pendidikan.  Dengan blogging dapat menjadikan terobosan bagi guru-guru lebih bersemangat dan menjadikan budaya menulis, dan pada tujuannya dapat melahirkan karya-karya tulisan yang bermanfaat dan  inspiratif bagi seluruh warga masyarakat pada umunya dan warga sekolah pada khususnya.

Saat ini dunia pendidikan Indonesia masih dalam level “Apllying” yakni ICT sebagai objek yang harus dikuasai /dipelajari (learning to use ICT).  Berbekal Blogging harapannya dunia pendidikan bisa lebih maju selangkah yakni, “integrating “ menjadikan ICT sebagai media pembelajaran  (using ICT to learn).

Go - Blog Guru Bojonegoro !!!
0


Membuat ujian online ????? 
Sulitkah ????
Terbayang di benak pikiran kita semua sangat sulit untuk membuat ujian online dan itu semua kita harus mempunyai bekal pemrograman yang cukup.
Jawabnya : "Tidak"
Solusi :
MoodleCloud adalah solusi hosting baru yang ditawarkan langsung dari pembuat Moodle, sehingga siapapun untuk mendapatkan situs Moodle secara gratis. Kita tidak perlu dipusingkan bagaimana cara install aplikasi moodle ini. 
Oh iya, apa itu Moodle ???
Moodle adalah perangkat lunak pengelola course (kuliah) yang open source dan berbasis web. Moodle sering disebut sebagai Course Management System (CMS) yang saat ini telah banyak digunakan oleh berbagai universitas, sekolah, komunitas, lembaga studi dan institusi bisnis. 
MoodleCloud sangat cocok untuk guru tunggal tanpa banyak sumber daya yang ingin menggunakan Moodle untuk kelas, tapi itu juga ditujukan untuk siapa pun yang ingin mencoba Moodle dalam situasi pendidikan yang sebenarnya.
Fasilitas yang diberikan Moodlecloud selain untuk pembuatan ujian online, bisa juga untuk pembuatan pembelajaran kelas online. Moodlecloud sudah terintegrasi aplikasi BigBlueButton yakni aplikasi open source untuk konferensi online penuh, termasuk video, audio, papan tulis dan desktop sharing 

(19/03/2016), Sabtu pukul 08.00 wib di Pusat Belajar Guru (PBG) Bojonegoro menyelenggarakan Pelatihan Blog Bagi Guru. Sesuai dengan namanya pelatihan ini diikuti oleh guru-guru yang berada di kabupaten Bojonegoro. Kegiatan yang diberi tema “ Jadi Guru Produktif Dengan Nge-Blog” merupakan hasil kerjasama dari pihak Relawan TIK Bojonegoro, Dinas Kabupaten Bojonegoro, Blok Cepu, Pertamina, Exxon Migas dan SKK Migas. Kegiatan Pelatihan Nge-Blog dibuka oleh beliau bapak Hanafi selaku kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro. Pelaksanaan Pelatihan Nge-Blog ini sesuai jadwal rencana akan berlangsung 2 hari yakni, tanggal 19 – 20 Maret 2016. Selaku narasumber di pelatihan Nge-Blog ini yaitu bapak Rifaun Naim, beliau ketua dari Relawan TIK Bojonegoro.

Berikut dokumentasi pelatihan Nge-Blog :

H.Abdul Jalil, M.Pd.
(Alumni IKIP Malang (S-1 tahun 1994) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta (S-2 tahun 2010). Sekarang menjadi tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Bojonegoro sejak tahun 1995 sampai sekarang)
Abstrac: School Health Enterprises (UKS) is one of the efforts to foster and develop an unhealthy living habits are conducted in an integrated manner through educational programs and health services as well as the efforts undertaken in the framework of the development and maintenance of health in the school environment. Revitalization of the activities of School Health Unit (UKS) in SMA Negeri 1 Bojonegoro through the Blood Donation Program and Adiwiyata will never be realized and implemented continuously and sustainably, without the support of all parties. Neither of the school community (SMA Negeri 1 Bojonegoro) as well as government support Bojonegoro. Through revitalization activities School Health Unit (UKS) in SMA Negeri 1 Bojonegoro through the Blood Donation Program and Program Adiwiyata continuous and sustainable schools are not pessimistic about getting citizens face the challenges of the times (the reform that came out of the designations announced). For dealing with the dynamics of modern life is as a challenge rather than a hindrance, even giving an opportunity and motivation kereatifitas, accommodating, aspirational, provocative but not demonstrative and vulgar act, marked productivity oriented activity on behalf of others and love the environment, can end scored generation became a pioneer not imitators in the field of social and environmental. Thus through revitalization activities of School Health Unit (UKS) in SMA Negeri 1 Bojonegoro through Blood Donation Program and Adiwiyata will appear Indonesian man on the insights of increased knowledge (kognetif), flavor meandered concern (affective) and the attitude of the leadership of the wise and prudent (behavioral psychomotor). Program School Health Unit (UKS) in SMA Negeri 1 Bojonegoro already done so, imaging leadership in the future, without having heralded heralded and chests expect remuneration and garlands. Because they are ready with all the risks and constraints in realizing the vision and mission of the school, SMAN 1 Bojonegoro beloved.


Keywordrevitalizationblood donation programadiwiyata program

PEMBANGUNAN MASJID ”AL-FURQON ”
SMA NEGERI 1 BOJONEGORO
JALAN PANGLIMA SUDIRMAN 28 TELP. (0353) 881574 - 62111

Terdorong atas keinginan yang tulus dan penuh rasa tanggung jawab untuk ikut serta meningkatkan kualitias peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam iman, ilmu maupun amal selaras dengan program pemerintah dalam upaya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka salah satu alternatif adalah membangun sarana prasarana ibadah yang memadai.
Kemampuan untuk membangun sarana dan prasarana ibadah dalam hal ini panitia pembangunan MasjidAl-Furqon” SMA Negeri 1 Bojonegoro secara layak dan representatif, bagi kami (panitia) masih terlalu sulit untuk direalisasikan tanpa adanya kontribusi dan partisipasi secara riil dari semua pihak.
Masjid “Al-Furqon” dibangun 2 (dua) lantai dengan ukuran 11 meter x 11 meter. Untuk lantai satu sudah bisa terselesaikan. Sedangkan untuk lantai 2 (dua) masih dalam proses dan sudah terselesaikan 50%. Sehingga masih membutuhkan dana sekitar Rp 200.000,000,00 (Dua ratus juta rupiah). Anggaran tersebut dalam perencanaannya digunakan untuk penyelesaian: (a) plafon dalam, (b) lantai dalam dan serambi, dan (c) ornamen tampak depan.
Bagi kaum muslimin dan muslimah yang berkeinginan dan berniat menyumbangkan sebagian hartanya (infaq dan shodaqoh) untuk kepentingan "Tabungan Akhirat", yakni guna membantu penyelesaian pembangunan Masjid "Al-Furqon" SMA Negeri 1 Bojonegoro, sangatlah kami harapkan. Atas segala bantuan dan partisipasinya, kami sampaikan terima kasih. Sumbangan (infaq dan shodaqoh) dapat disalurkan melalui :
nomor rekening : 04-14243149 (BNI 1946 Cabang Bojonegoro) 
atas nama : Abdul Malik.

(Masjid Tampak Depan)

(Halaman masjid "bagian dalam" Lt.2)

(Halaman masjid "bagian dalam" Lt.2)
(Halaman masjid "bagian dalam" Lt.3)

0

Rabu, Tanggal (16/03/2016) pukul 11.00 wib, Tim Adipura tiba di SMA Negeri 1 Bojonegoro. Tim yang dipimpin oleh bapak Totok, melakukan verifikasi terkait penilaian lomba Adipura Tahun 2016. Ruang toilet, hasil prakarya peserta didik, dan bank sampah (kompos) menjadi lokasi kunjungan tim verifikasi adipura. Dalam kunjungan ini, tim didampingi oleh ibu Kepala SMAN 1 Bojonegoro dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro. Berikut dokumetasi kunjungan dari tim verifikasi adipura:
0


(15/03/2016), Pagi hari ini pukul 08.30 WIB, Indosat ooredoo menyelenggarakan School Gathering Siap CBT Online bertempat di Hotel Aston Bojonegoro. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa sekolah negeri/swasta yang siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer di kabupaten Bojonegoro. Selaku narasumber di acara Gathering School ini adalah James Tomasouw (Konsultan Teknologi Pendidikan - Intel Technology Partner ) dan  Fajar Julianto Permadi (Sales Manajer Excecutive Indosat). Dalam pemaparannya James Tomasouw "Saat ini seluruh sekolah di Indonesia sedang menuju era sekolah digital". Tingkatan dalam digital school menurut UNESCO 2003 terbagi atas 4 kelompok, diantaranya :
  1.   Emerging ; menyadari pentingnya ICT untuk pendidikan.
  2.   Apllying ; mulai menjadikan ICT sebagai objek yang harus dikuasai / dipelajari (leraning to       use ICT)
  3.   Integrating ; menjadikan ICT sebagai media pembelajaran (using ICT to learn)
  4.   Transforming ; menjadikan ICT sebagai katalist pembaharuan pembelajaran.
dan Indonesia masih berada di level "Apllying" atau dengan kata lain masih dalam tahap "learning to use ICT". Kegiatan gathering ini dilaksanakan sangat meriah sekali, banyak door prizes yang di sediakan oleh pihak Indosat ooredoo, menjadikan audience mengikuti acara gathering ini sangat antusias sekali. Berikut sekilas gathering school :
  

(14/03/2016), Senin pagi hari ini adalah pelaksanaan akhir ulangan tengah semester genap Th. pelajaran 2015/2016 di SMAN 1 Bojonegoro. Pelaksanaan UTS berbasis komputer yang dilaksanakan secara serentak dan diikuti oleh seluruh kelas 10 dan 11 berjumlah 510 peserta didik sesuai jadual hari ini berakhir. Mata pelajaran yang diujikan hari ini meliputi mata pelajaran  bahasa daerah, geografi dan PLH. Pelaksanaan UTS berbasis komputer yang dimulai tanggal 7 s/d 14 maret 2016 secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar. 
0

(12/03/2016), Sabtu, hari ini pelaksanaan akhir ujian praktek SMA Negeri 1 Bojonegoro Tahun Pelajaran 2015/2016. Pelaksanaan ujian praktek yang diikuti seluruh kelas 12 untuk mapel agama, bahasa indonesia, bahasa inggris, biologi, kimia, fisika, seni budaya, olah raga, dan prakarya kewirausahaan sesuai jadual hari ini berakhir dengan tertib dan lancar. Berikut dokumentasi ujian praktek kelas 12 :
  
(Maos Geguritan - Ujian Praktek Bahasa Daerah)
Penguji : 1. Arinis Shofifah,S.Pd
2. Yuana Vita Praja,S.Pd
(Ujian Praktek Bahasa Indonesia)
Penguji : 1. Dra.Hj. Siti Sumarni,M.Pd
2. H. Abdul Jalil,M.Pd
0

(Karya : Lina Nurdiana)

Aku hafal betul kebiasaan kakek berusia 70 tahun itu setiap pagi. Ia selalu memamerkan senyum sepuluh sentinya dan mengucapkan ‘assalamualaikum’ pada orang yang lewat di depan rumahnya. Kebanyakan orang yang ia sapa akan membalas sapaannya dengan senyum yang dipaksakan. Entah apa yang menyebabkan orang itu menganggap keramahan Si Kakek sebagai sesuatu yang menjijikkan.
            Dialah Kakek Rasim. Kakek yang tinggal seorang diri di samping rumahku. Orang pertama yang menerima kedatanganku dengan tangan terbuka saat kepindahanku satu bulan yang lalu. Orang yang membuatku nyaman tinggal di rumah baruku karena keramahannya.
Namun, ada satu hal yang selalu membuatku bingung. Aku sering mendapati segerombolan ibu rumah tangga yang sejenak berhenti dan bergunjing di depan rumah Kakek Rasim.
“ Iya, itu rumahnya.” Tutur seorang ibu rumah tangga. Setelah sejenak para ibu itu mengamati rumah Kakek Rasim, para ibu itu pun bergegas untuk pergi. Aku heran mengapa Kakek Rasim yang ramah bisa-bisanya dipandang seperti seorang kriminalis.
            Apa mungkin karena pekerjaan Kakek Rasim? Jujur. Aku sangat penasaran dengan pekerjaan Kakek Rasim. Aku yang sudah sebulan bertetangga dengannya, sampai sekarang belum tahu apa sebenarnya pekerjaan Kakek Rasim. Yang aku tahu, Kakek Rasim selalu pergi bekerja dengan onthel tuanya pagi-pagi dan pulang saat matahari tepat di atas kepala.
            Atau mungkin, Kakek Rasim adalah seorang pedofil? Aaah, mana mungkin. Buktinya, Tomi, anakku yang baru berusia 5 tahun baik-baik saja setiap berkunjung ke rumahnya. Bahkan Tomi betah berkunjung di rumah Kakek Rasim.
            Lalu, apa yang salah dengan Kakek Rasim?
***
            Aku berjalan menyusuri jalan beraspal yang mulai berwarna kusam. Tak mau ketinggalan, lubang di sana sini pun ikut menggerogoti jalanan membentuk motif polkadot di atas karpet aspal.
            Pasar, tempat tujuanku sudah melambai di ujung sana. Banyak ibu rumah tangga yang berjalan berlawanan arah dariku yang sepertinya usai dari pasar. Mereka pun tersenyum dan menyapaku.
Suasanan ramah tamah yang kental membuatku kagum dan betah tinggal di desa ini. Namun ada satu hal lagi yang mengganjal dalam hatiku. Dari saat aku pindah hingga sekarang, aku tak pernah melihat ada orang yang bersepeda motor ataupun mengendarai mobil yang lewat. Apakah hal itu dilarang di sini? Lantas, mengapa?
Kakiku pun melangkah di bibir pasar. Dari kejauhan, aku menangkap bayangan yang telah ku kenal baik sedang duduk di tepi jalan. Kakek Rasim sedang menatap lurus ke jalan. Kepalanya menggeleng ke kanan-kiri dengan kecepatan yang lambat dengan mata yang awas mencari sesuatu. Sebenarnya apa yang sedang dilakukan Kakek Rasim?
“Iya, itu Kakek Rasim. Iya, aneh bukan.....” Sayup-sayup ku dengar nama Kakek Rasim disebut. Sontak aku menengok asal suara itu dan ku dapati segerombolan ibu rumah tangga sedang asyik bergunjing. Kakiku melangkah tanpa perintah untuk bergabung dalam kerumunan itu.
“Maaf, Bu. Ada apa ya?” Aku bertanya pada ibu berpostur gembul yang sepertinya menjadi ketua kelompok pergunjingan ini.
“Itu lho, Bu. Kakek Rasim. Ibu lihat orang di seberang jalan itu?” Ibu itu menunjuk Kakek Rasim.
            “Iya, Bu. Ada apa?” Tanyaku penasaran.
            “Itu Kakek yang suka mengganggu ketenangan, Bu. Maklum, Bu. Dia hidup sendiri. Sudah tua pula. Tidak heran jika suka mencari sensasi.”
            “Tapi, Bu....”
            “Eh, becak Pak!”
            Terpaksa, aku menelan sisa pertanyaaku karena ibu itu mengejar becak yang lewat. Kembali tanda tanya besar muncul di benakku. Misteri apa yang disimpan dibalik keramahan Kakek Rasim?
***
            Kali ini aku sudah tidak tahan lagi. Ku beranikan diriku untuk bertanya pada Kakek Rasim. Aku heran. Mengapa masalah sesepele ini begitu mengganjal di fikiranku? Padahal Kakek Rasim bukan bagian dari keluargaku.
            Aku pun mengambil rantang yang berisi makanan yang ku persiapkan untuk Kakek Rasim. Bukan hari ini saja aku mengirim makanan untuk Kakek Rasim. Hampir setiap hari aku mengiriminya makan siang.
            Aku pun melangkah menuju rumah Kakek Rasim. Sengatan matahari pukul dua siang dan bunyi gesekan sandal dan tanah sedikit membuat keberanianku pudar. Bukankah pekerjaan itu sah-sah saja bila ditanyakan?
            Aku sampai di depan rumah Kakek Rasim. Ku ketuk pintu rumahnya dan sosok berkulit sawo matang dengan kerutan yang memeluk tubuhnya pun membukakan pintu. Senyum sepuluh senti yang memamerkan giginya yang sudah tidak lengkap pun tak ketinggalan.
            “Eh, Dek Ani. Masuk dek.” Aku pun masuk dengan senyum mengembang di bibirku.
            “Iya, Kek.” Kakek Rasim duduk dan aku pun mengikutinya.
            “Ini, Kek. Saya bawa makanan buat Kakek. Semoga Kakek suka.” Ku sodorkan rantang putih yang ku bawa. Tangan Kakek Rasim terulur menyambut rantangku.
            “Terimakasih, Dek Ani. Adek selalu baik pada saya.”
            “Sama-sama, Kek. Kakek juga selalu baik pada saya.”
            Tawa khas orang tua milik Kakek Rasim pecah. Aku pun ikut tertawa tanpa menghilangkan rasa sopanku. Aku terdiam sejenak. Menimbang apakah ini waktu yang tepat untuk melepaskan pertanyaan yang telah ku siapkan dari rumah.
            “Kek, maaf saya ingin bertanya. Sebenarnya apa pekerjaan Kakek? Kok saya lihat setiap pagi kakek selalu pergi dengan onthel dan pulang setiap siang.
            Kakek Rasim terdiam sejenak. Mungkinkah aku salah bicara?
            “Pekerjaan Kakek itu sederhana, Dek. Kakek menjaga setiap orang agar tidak lupa arti keramah-tamahan. Agar setiap orang tetap bertegur sapa.” Senyum sepuluh senti Kakek Rasim kembali berkembang.
            Aku terdiam. Sedikit berfikir. Apa ada pekerjaan yang tidak masuk akal seperti itu? Lantas jika ada, pekerjaan macam apa itu?
            Aku sadar sudah lama aku berfikir dalam diam. Aku pun pamit kepada Kakek Rasim. Dalam perjalanan pulang yang hanya membutuhkan tidak lebih dari 50 langkah, otakku tak henti memikirkan apa sebenarnya pekerjaan Kakek Rasim. Bertanya bukannya memberiku titik terang, namun membuat tanda tanya di kepalaku menjadi lebih besar.
            “Bu Ani! Dari mana?” Lamunanku buyar oleh tangan yang menepuk pundakku. Ku tengok asal suara itu. Bu Sari.
            “Oh. Dari rumahnya Kakek Rasim. Baru saja memberi makanan dan berbincang sedikit dengan Kakek Rasim.” Jawabku dengan senyum mengembang di bibirku.
            “Loh! Bukannya Kakek Rasim sudah meninggal tadi karena serangan jantung. Warga segera melarikannya ke rumah sakit tapi terlambat. Maklum lah Bu, diantar becak mana bisa cepat? Dari dulu, setiap motor dan mobil yang melintas selalu digembosi bannya oleh Kakek Rasim. Hasilnya, sampai sekarang tidak ada mobil atau motor yang lewat di sekitar sini. Katanya, agar setiap warga tetap saling menyapa. Tapi caranya cukup meresahkan warga, Bu.”
            Jantungku bergetar. Bulu kudukku meremang. Jadi, tadi yang berbincang denganku? Mungkinkah? Arwah Kakek Rasim. Arwah yang masih sangat ramah walau tanpa raga.